Dalam rangka menyukseskan Program Tefa Skema Pengimbasan Tahun 2024, SMK Muhammadiyah 1 Sumberrejo ( SMK MAHASA) menyelenggarakan Workshop Praktik baik Singkronisasi Kurikulum yang berlangsung pada Rabu 30 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Guru dan karyawan SMK MAHASA, dengan tujuan memberikan keterampilan dan pemahaman dalam menyusun modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum serta perkembangan teknologi dan industri saat ini.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 sumberrejo, Sujarno, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dalam penyusunan modul ajar guna mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Serta menekankan Kurikulum harus mencakup 5 prinsip,
1. Kurikulum berpusat pada siswa / peserta didik
2. Yang kita kerjakan harus kontekstual
3. Kurikulum yang di susun harus esensial
Bahasa yang di gunakan ringkas lugas dan mudah di pahami
4. Akuntabel ( bisa di pertanggung jawabkan)
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan
Workshop yang ber narasumber Rosyidiyanto, ST, Yeni Indri Wulandari,S.Pd dan Dhany Colifah, S.Pd, M.Pd merupakan Tim dalam bidang pengembangan kurikulum dan metode pengajaran modern di SMK MAHASA.
Pentingnya modul ajar yang relevan dengan dunia industri agar siswa SMK dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. “Modul ajar di SMK harus mencerminkan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga lulusan SMK bisa siap kerja dan kompetitif,”
Di awal sebelum pembahasan para guru di ajak untuk ice breaking, setelah itu di ajak untuk mengerjakan soal pemantik dengan menggunakan barcode,
Selama workshop berlangsung, sesi pertama para guru diajarkan bagaimana menyusun modul ajar yang tidak hanya fokus pada materi teori, tetapi juga menekankan pada pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan berbasis praktik. Selain itu, para guru juga diperkenalkan pada penggunaan teknologi digital sebagai media sekaligus sarana untuk menciptakan modul ajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
Sesi kedua narasumber memberikan waktu kepada peserta workshop untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok, modul-modul yang dipresentasikan mendapat banyak respon dari masing-masing peserta, mendapatkan masukan dan saran guna menemukan pola yang sesuai dengan kondisi peserta didik masing-masing sekolah.
Sesi ketiga dilakukan review dan refleksi terhadap seluruh kegiatan dan tugas-tugas yang sudah siselesaikan. Harapannya dapat menghasilkan modul ajar yang berkualitas, relevan, dan mampu menjadi pedoman bagi guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna bagi para siswa. Hal ini juga sejalan dengan upaya sekolah dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan vokasi di Indonesia.
Secara keseluruhan Workshop ini berjalan dengan sangat baik, dan seluruh tugas-tugas dapat diselesaikan dengan baik. Semoga para guru terus dapat meningkatkan kompetensinya dalam mendidik dan melahirkan siswa-siswa yang berkompeten. ®